Sabtu, 01 November 2014
Jenis-jenis paragraf berdasarkan tujuannya dapat dibedakan atas :
1. Paragraf argumentasi
2. Paragraf eksposisi
3. Paragraf deskripsi
4. Paragraf persuasi
5. Paragraf naratif
 
A. PARAGRAF ARGUMENTASI
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi ide/gagasan dengan diikuti alasan yang kuat untuk menyakinkan pembaca
Ciri-ciri paragraf argumentasi
 
 
CONTOH PARAGRAF ARGUMENTASI
1. Pola pengembangan sebab-akibat
 
 
 
 
 
 
 
1. Paragraf argumentasi
2. Paragraf eksposisi
3. Paragraf deskripsi
4. Paragraf persuasi
5. Paragraf naratif

A. PARAGRAF ARGUMENTASI
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi ide/gagasan dengan diikuti alasan yang kuat untuk menyakinkan pembaca
Ciri-ciri paragraf argumentasi
- bersifat nonfiksi /ilmiah
- bertujuan menyakinkan orang lain bahwa apa yang dikemukakan merupakan kebenaran
- dilengkapi bukti-bukti berupa data, tabel, gambar dll
- ditutup dengan kesimpulan
POLA PENGEMBANGAN SEBAB – AKIBAT adalah  paragraf yang mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap  sebagai sebab yang diketahui lalu bergerak maju menuju pada suatu  kesimpulan sebagai efek akibat.Ditandai dengan kata – kata sebab,  karena, disebabkan, dikarenakan dll.
POLA PENGEMBANGAN AKIBAT- SEBAB adalah paragraf yang mula-mula  bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai akibat yang  diketahui. Kemudian bergerak menuju sebab-sebab yang mungkin telah  menimbulkan akibat tadi.CONTOH PARAGRAF ARGUMENTASI
1. Pola pengembangan sebab-akibat
Pencemaran lingkungan hampir terjadi di  seluruh Indonesia, terutama di kota-kota besar. Pencemaran itu, antara  lain, polusi udara dari kendaraan bermotor yang jumlahnya semakin  banyak, pembuangan limbah industri dari pabrik-pabrik yang tidak sesuai  dengan prosedur, dan ulah masyarakat sendiri yang sering membuang sampah  sembarangan . Pencemaran tersebut dapat mengakibatkan kerugian yang  cukup besar. Misalnya udara menjadi kotor dan tidak sehat, menyebarnya  berbagai virus dan bakteri atau menjangkitnya wabah penyakit, serta  bencana banjir karena saluran-saluran air tersumbat oleh sampah.
2. Pola pengembangan akibat-sebabJumlah anak jalanan di kota-kota besar  semakin hari semakin bertambah. Mereka memenuhi jalan-jalan utama di  pusat kota dengan segala tingkah dan aksinya. Berbagai macam cara mereka  lakukan agar dapat bertahan hidup di jalanan, dari cara yang sopan  hingga yang paling brutal. Mereka berkeliaran di jalan dan mencari hidup  dengan cara meminta-minta. Fenomena seperti ini mulai tampak menggejala  ketika krisis ekonomi melanda negara kita. Krisis yang berkepanjangan  menjadi penyebab kesulitan hidup di segala sektor/bidang.
B. PARAGRAF DESKRIPSIParagraf deskripsi adalah paragraf yang  melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan tujuan agar pembaca  seakan-akan bisa melihat, mendengar, atau merasakan sendiri semua yang  ditulis oleh penulis
CIRI-CIRI PARAGRAF DESKRIPSI
Menggambarkan /melukiskan objek tertentu (orang, tempat, keindahan alam dll)
Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek
MACAM /POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF DESKRIPSI
Deskripsi objektif adalah paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya tidak disertai dengan opini penulis
Deskripsi subjektif adalah paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya disertai dengan opini penulis
Deskripsi spasial adalah paragraf yang menggambarkan objek secara detail khususnya ruangan, benda,atau tempat
Deskripsi waktu adalah paragraf yang dikembangkan berdasarkan waktu peristiwa cerita tersebut
CONTOH-CONTOH PARAGRAF DESKRIPSI- Lapisan ozon menipis. Hutan-hutan tropis mulai meranggas. Gurun makin luas. Akibatnya suhu bumi meningkat, cuaca tidak menentu, dan bencana alam makin sering datang. Kesimpulannya, bumi makin kritis. Siapa sesungguhnya yang berperan dalam menjadikan planet bumi ini menjadi demikian ? Jawabnya tentu manusia sendiri! (Deskripsi subjektif)
2.  Dia memakai rok  panjang warna cokelat. Betapa sesuai benar dengan warna blus panjangnya.  Rok dan blusnya seakan-akan menambah keanggunan pribadinya. Jalannya  sungguh santun memikat hati orang yang memandang ( Deskripsi subjektif)
3. Pantai Nusa Penida  memiliki tata keindahan alam yang menarik, khususnya bagi wisatawan yang  mendambakan suasana nyaman, tenang, jauh dari kebisingan kota.  Pohon-pohonnya rindang. Bentangan lautnya luas. Bagi penyelam , Pantai  Nusa Penida juga menawarkan keindahan ikan laut yang sedang berenang.  Pemda Bali harus menata dan mengelola Pantai Nusa Penida sebagai tujuan  wisata alternatif( Deskripsi objektif/tempat )
4. Jika diumpamakan  permata, pesona pantai Nusa Penida bak mutiara yang memantulkan cahaya  putih kekuning-kuningan, namun jika diibaratkan gadis maka pesonanya  laksana sosok perawan kencur. Kiasan tersebut sepintas memang  kedengarannya seperti berlebihan, namun itulah sesungguhnya kata yang  paling tepat untuk menggambarkan pesona alam Pantai Nusa penida.  (Deskripsi subjektif/tempat)
5.   Dalam waktu yang  tidak lama. Aku mencoba melirik orang-orang di sekelilingku. Di sebelah  kiriku, seorang gadis cantik berambut panjang. Sambil melirik,  kuperhatikan dia. Gadis itu berambut pirang, berkulit kuning, dan  berbibir tipis ( deskripsi objektif)
6.  Tidak lama. Dengan  rasa penasaran, kucoba melirik orang-orang di sekelilingku. Di sebelah  kiriku, seorang gadis berambut panjang menarik hatiku. Sambil melirik,  kuperhatikan dia. Rambutnya pirang, rambutnya kuning indah, matanya  memandang sayu, ditambah dengan bibirnya yang tipis, dia membuat  jantungku berdetak hebat. Rasanya, aku mengenalnya. Tapi di mana ?  (deskripsi subjektif)
7.  Sungai ciliwung  terletak di Jakarta. Sungai ini mengalir di seluruh Jakarta. Sayangnya,  Sungai Ciliwung dipenuhi tumpukan sampah. Tumpukan sampah di sungai  dihinggapi lalat. Lalat-lalat itu selalu berterbangan ke perumahan warga  dan membawa berbagai macam penyakit. Selain itu tumpukan sampah juga  menebarkan bau yang sangat menyengat. Sungguh pemandangan yang sangat  menyedihkan (Deskripsi spasial)
C. PARAGRAF EKSPOSITIF
PENGERTIAN PARAGRAF EKSPOSITIF/EKSPOSISI
Paragraf ekspositif  adalah paragraf yang bertujuan untuk menjelaskan dan menerangkan sesuatu  permasalahan kepada pembaca agar pembaca mendapat gambaran yang  sejelas-jelasnya tentang sesuatu permasalahan yang dimaksud pengarang
      CIRI-CIRI PARAGRAF EKSPOSITIF- bersifat nonfiksi/ilmiah
- bertujuan menjelaskan/memaparkan
- berdasarkan fakta
- tidak bermaksud mempengaruhi
MACAM/POLA PENGEMBANGAN  PARAGRAF EKSPOSITIF
       – pola umum-khusus (deduksi)
Adalah paragraf yang dimulai dari hal –hal yang bersifat umum kemudian menjelaskan dengan kalimat –kalimat pendukung yang khusus
- pola khusus-umum (induksi)
Adalah paragraf yang dimulai dari hal-hal yang bersifat khusus kemudian menjelaskan dengan kalimat-kalimat yang bersifat umum
- pola perbandingan
Adalah paragraf yang  membandingkan dengan hal yang lain, berdasarkan unsur kesamaan dan  perbedaan, kerugian dengan keuntungan, kelebihan dengan kekurangan. Kata  hubung (jika dibandingkan dengan, seperti halnya,demikian juga, sama  dengan,selaras dengan,sesuai dengan)
- pola pertentangan/kontras
Adalah paragraf yang  mempertentangkan dengan gagasan lain. Kata hubung (biarpun,  walaupun,berbeda,berbeda dengan, akan tetapi, sebaliknya, melainkan,  namun, meskipun begitu)
- pola analogi
Adalah paragraf yang  menunjukkan kesamaan-kesamaan antara dua hal yang berlainan kelasnya  tetapi tetap memperhatikan kesamaan segi /fungsi dari kedua hal tadi  sebagai ilustrasi
- pola pengembangan proses
Adalah pola pengembangan paragraf yang ide pokok paragrafnya disusun berdasarkan urutan proses terjadinya sesuatu
- pola pengembangan klasifikasi
Adalah pola pengembangan paragraf dengan cara mengelompokkan barang-barang yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu
- pola pengembangan contoh/ilustrasi
Adalah paragraf yang  berfungsi untuk memperjelas suatu uraian, khususnya uraian yang bersifat  abstrak. Kata penghubung (contohnya, umpamanya,misalnya)
- pola pengembangan difinisi
Adalah paragraf yang  berupa pengertian atau istilah yang terkandung dalam kalimat topik  memerlukan penjelasan panjang lebar agar tepat maknanya dilengkapi oleh  pembaca
- pola sebab akibat
Adalah pola  pengembangan dimana sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama,  sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Atau sebaliknya,  akibat sebagai gagasan utama, sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat  itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya
CONTOH-CONTOH PARAGRAF EKSPOSITIF
1. Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen murni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah.Ozone therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk  menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah  penyakit.(pola pengembangan definisi)
2.  Sampai hari ke-8,  bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini  terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa  Piyungan. Sampai saat ini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong.  Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan  nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan dibalik  reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan  pemerintah kurang merata. (pola pengembangan contoh)
3.  Pemerintah akan  memberikan bantuan rumah atau bangunan kepada korban gempa. Bantuan  pembangunan rumah atau bangunan tersebut disesuaikan tingkat  kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak ringan mendapatkan bantuan  sekitar 10 juta.warga yang  rumahnya rusak sedang mendapat bantuan sekitar 20 juta. Warga yang  rumahnya rusak berat mendapatkan sekitar 30 juta . Calon penerima  bantuan tersebut ditentukan oleh aparat desa setempat dengan pengawalan  dari pihak LSM (pola pengembangan klasifikasi)
4.  Struktur suatu  karangan atau buku pada hakikatnya mirip atau sama dengan suatu pohon.  Bila pohon dapat diuraikan menjadi batang, dahan, ranting, dan daun,  maka karangan atau buku dapat diuraikan menjadi tubuh karangan, bab, sub  – bab, dan paragraf. Tubuh karangan sebanding dengan batang, bab  sebanding dengan dahan, sub-bab sebanding dengan ranting, dan paragraf  sebanding dengan daun.(pola pengembangan analogi)
5.Seorang bayi  dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih. Bayi akan dibentuk  pribadinya sesuai dengan didikan yang diterimanya seperti kertas dapat  diisi dengan berbagai hal sesuai dengan keinginan pemiliknya. Bila bayi  dididik dengan baik seperti kertas yang terisi dengan hal-hal yang  bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.Jadi, membentuk kepribadian baik seorang anak ibarat menulisi kertas putih dengan hal-hal yang bermanfaat (analogi)
6.  Lagu-lagu tersebut  kurang memperhatikan nilai yang ingin ditanamkan paa diri anak dan lebih  memperhatikan kebutuhan pasar. Jadi, temanya bersifat temporer karena  mengikuti perubahan selera pasar. Unsur kesamaan yang masih ditemukan  dalam kedua kelompok lagu ini ialah para pencipta lagu masih berusaha  menciptakan irama yang gembira dan ritme yang sederhana, seperti dalam  kehidupan anak-anak itu sendiri. (pola pengembangan perbandingan)
D. PARAGRAF PERSUASIF
PENGERTIAN PARAGRAF PERSUASIF
Paragraf persuasif  adalah paragraf yang bertujuan meyakinkan dan membujuk seseorang atau  pembaca agar melaksanakan /menerima keinginan penulis
CIRI-CIRI PARAGRAF PERSUASIF
- ada fakta/bukti untuk mempengaruhi/membujuk pembaca
- bertujuan mendorong, mempengaruhi dan membujuk pembaca
- menggunakan bahasa secara menarik untuk memberikan sugesti (kesan) kepada pembaca
CONTOH-CONTOH PARAGRAF PERSUASI
1.  Beras organik lebih  menguntungkan daripada beras nonorganik . Mutu beras organik lebih  sehat , awet, dan lebih enak. Selain itu, beras organik tidak mencemari  lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia.Keuntungan yang didapat  para petani beras organik juga lebih tinggi. Petani beras organik  mendapatkan keuntungan 34 % dari biaya prduksi, sedangkan petani beras  nonorganik hanya mendapat keuntungan 16 % dari biaya produksi. Oleh  karena itu, mari kita bertani dengan cara organik agar lebih  mnguntungkan dan dapat meningkatkan taraf hidup.
2.  Tidak dapat  disangkal bahwa praktik berpidato menjadi semacam “obat kuat’ untuk  membangun rasa percaya diri. Jika rasa percaya diri itu sudah besar,  kita dapat tampil tenang tanpa digoda rasa malu, takut, dan grogi.  Ketenangan inilah yang menjadi modal utama untuk meraih keberhasilan  pidato. Oleh karena itu, marilah kita melaksanakn praktik berpidato agar  kita segera memperoleh keterampilan atau bahkan kemahiran berpidato.
               E. PARAGRAF NARATIFParagraf naratif adalah suatu bentuk paragraf yang menceritakan           serangkaian peristiwa yang disusun menurut urutan waktu terjadinya
Ciri-ciri paragraf naratif
- Ada tokoh, tempat, waktu, dan suasana yang diceritakan
- Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa
- Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi (  cerpen,novel,roman) tetapi juga terdapat dalam tulisan nonfiksi  (biografi, cerita nyata dalam surat kabar,sejarah,riwayat perjalanan)
Macam / pola pengembangan paragraf naratif
- Narasi ekspositoris/nonfiksi/informatif adalah cerita yang benar-benar terjadi (cerita kepahlawanan, sejarah, biografi/otobiografi, cerita nyata dalam surat kabar)
- Narasi sugestif/fiksi/artistik adalah cerita yang menonjolkan khayalan sehingga pembaca terkesan dan tertarik dan seakan-akan terhayut,bahkan merasa mengalami cerita tersebut( cerpen, novel dll)
- Pernah suatu ketika aku bermimpi bertemu seorang kakek berjenggot panjang yang menyuruhku untuk pergi ke arah timur . Aku tidak mengerti apa maksudnya. Sesudah bangun , keinginan untuk memenuhi perintah si kakek itu seperti tidak terbendung. Aku harus pergi ke arah timur. Timur…timur mana ? Jakarta Timur? ……( Narasi sugestif)
2.  Patih Pranggulang  menghunus pedangnya. Ia mengayunkan pedang itu dengan cepat ke tubuh  Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh Tunjungsekar, pedang itu  jatuh ke tanah. Patih Pranggulang memungut pedang dan membacokkan lagi  ke tubuh Tunjungsekar.Tiga kali Patih Pranggulang melakukan hal itu. Akan tetapi semuanya gagal (Narasi sugestif)
3.  Hari-hariku sebagai  pekerja perempuan di perusahaan industri makanan olahan sangat padat  dan melelahkan. Bayangkan pagi-pagi sekali aku harus bangun dan  menyiapkan sarapan anak-anakku. Sebelumnya, aku tentu harus memandikan  mereka karena anak-anakku masih kecil. Sambil aku ganti baju kerja, aku  sempatkan menyuapi anakku yang paling kecil. Setelah beres urusan rumah,  segera aku berlari untuk mengejar angkutan yang mengangkutku ke jalan  raya yang dilalui bus.(Narasi ekspositoris)
4. Ratusan warga  mengalami keracunan. Musibah itu terjadi enam jam setelah mereka  menikmati hidangan dalam hajatan sunatan di rumah Slamet Riyadi (38),  warga Desa Jompo Kulon, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa  Tengah. Sekitar 200 penduduk dari beberapa desa dibawa ke rumah sakit di  puskesmas. Tak ada korban meninggal dalam musibah tersebut. ( Narasi  ekspositoris)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
 
0 komentar:
Posting Komentar